Perbatasan Negara yang meliputi wilayah daratan dan perairan merupakan manifestasi utama kedaulatanbangsa yang memiliki nilai strategis dalam mendukung keberhasilan pembangunan Nasional. Ditinjau dari letakgeografis, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berbatasan laut langsung dengan 10 negara tetanggayaitu: Australia, Malaysia, Philipina, Singapura, Thailand, Timor Leste, Papua New Guinea, Vietnam, India,dan Palau, kondisi ini membuat NKRI rentan terjadi pelanggaran wilayah perbatasan laut. Berdasarkan dataFAO tahun 2009, kerugian NKRI tiap tahunnya akibat illegal fishing adalah ± 30 Triliun Rupiah, illegal loggingadalah ± 6.48 Triliun Rupiah, untuk meminimalisasi kerugian Negara maka perlu adanya pengembanganstrategi pengamanan wilayah perbatasan laut yang berbasis exspert system sebagai tool manajemenpengambilan keputusan. Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistim yang berusaha mengadopsipengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukanoleh para ahli. Diharapkan dengan sistim ini, para militer yang bertugas di wilayah perbatasan laut Indonesiadapat menyelesaikan masalah yang ”sedikit rumit”, ”rumit” ataupun ”rumit sekali” tanpa bantuan para ahli,sedangkan untuk para ahli sistem ini bisa digunakan sebagai asisten yang berpengalaman. Aplikasi yangdikembangkan ini bertujuan untuk menentukan strategi pengamanan terhadap jenis-jenis gangguan yangterjadi di wilayah perbatasan laut Indonesia dengan memperhatikan tiga aspek ancaman yaitu: internal,eksternal dan internal-eksternal, dengan menggunakan pendekatan certainly factor (CP) kemungkinan ganguandan ancaman terhadap wilayah perbatasan laut Indonesia akan didapatkan nilainya (strategi).
展开▼